![]() |
Ilustrasi |
Massa yang mengenakan berbagai atribut khas PDIP tersebut menggeber-geber mesin motornya keras-keras sehingga membuat masyarakat pengguna jalan lain terpaksa memilih menyingkir dan menutupi telinganya.
Tak hanya itu, aksi konvoi sepeda motor itu juga memenuhi sejumlah ruas jalan yang dilewatinya. Akibatnya para pengguna jalan yang lain terganggu dan harus rela menunggu mereka lewat terlebih dulu. Masyarakat pun merasa terganggu dan menyatakan tidak simpatik dengan ulah semacam itu.
“Mereka itu tidak simpatik sama sekali. Konvoi dengan menggeber-geber motor yang memekakkan telinga lalu memenuhi semua jalan. Saya terpaksa harus menyingkir karena jalannya dipenuhi mereka. Itu jelas-jelas mengganggu orang lain. Sekarang ini bukan jamannya lagi konvoi semacam itu,” ungkap Satya yang berboncengan motor bersama dua anaknya, Minggu (14/4).
Selain menggeber motor, para peserta konvoi itu juga melanggar rambu-rambu lalu lintas. Akibat ulah pendukung Ganjar-Heru tersebut, beberapa ruas jalan utama di Kota Solo, seperti Slamet Riyadi, Yosodipuro, Urip Sumoharjo hingga simpang empat Panggung macet total.
“Harusnya mereka menghormati para pengguna jalan yang lain jangan seenaknya. Saya hampir ketabrak gara-gara berpapasan dengan rombongan konvoi padahal sudah minggir,” ungkap Handayani, yang bersepeda motor dari Warung Pelem.
Para petugas Satlantas Polresta Solo maupun Dishubkominfo Pemkot Solo tak bisa berbuat banyak dengan ulah para peserta konvoi tersebut. Hal itu bisa dimaklumi karena mereka khawatir jika ditertibkan akan memicu keributan.(Joglosemar)
Advertisement
