
Seperti diberitakan Worldbulletin (17/01), majalah Cafcaf menyindir Barat yang telah membantai hak asasi manusia atas nama kebebasan, dengan kartun bertuliskan “Non, rien n’est pardonne” diterjemahkan sebagai “Tidak, tidak ada yang telah diampuni”.
“Arogansi telah menjadi kebiasaan budaya Eropa, yang telah menempatkan dirinya di atas orang lain dalam posisi di mana mereka bebas bertindak namun mengecam kebebasan orang lain sehingga menimbulkan respon yang signifikan dari seluruh dunia,” kata majalah itu dalam sebuah pernyataan.
Edisi terbaru Charlie Hebdo, menampilkan karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad meneteskan air mata sambil memegang poster yang mengatakan “Je suis Charlie”, artinya Saya Adalah Charlie, sebagai bentuk pesan solidaritas dengan para korban. Dan di atas kartun tersebut ada tulisan, “Semua telah dimaafkan”.
Cafcaf, menjawab sampul majalah Charlie Hebdo dengan menampilkan gambar kartun yang memperlihatkan orang-orang tertindas di Afghanistan, Gaza, Chechnya, Irak, Suriah, Mesir dan China, dengan seorang anak Palestina penuh luka berada di tengah sembari mengatakan, "Tidak ada yang akan diampuni".(bersamaislam)
Advertisement
