Damaskus - Beberapa hari ini, ada hal yang menarik perhatian publik, beberapa kelompok pejuang revolusi Suriah menekankan adanya beberapa korban tewas berasal dari Hizbulah Suriah.
Menurut Aljazeera, Jumat (27/2/2015), mereka banyak jatuh di Daraa, Quneitra, dan Aleppo. Bahkan dalam beberapa situs informasi dan media sosial, dipublikasikan rekaman video yang menayangkan pengakuan beberapa personil dari mereka yang menjadi tawanan militer Suriah Merdeka (FSA). Mereka mengakui berasal dari Syiah Hizbulah Suriah, dan direkrut dalam rentang waktu dua bulan.
Saat ini Hizbullah Suriah adalah sebuah fakta, demikian seperti dipahami Jenderal Hussein Hamadi, salah seorang panglima garda revolusi Iran. Dalam beberapa kesempatan, beliau menyatakan tentang akan dibentuknya Hizbulah di Suriah, hampir sama dengan Hizbulah di Libanon.
Sementara itu, menurut pengamat militer, Brigadir Ahmad Rahhal, Hizbulah Suriah beranggotakan para pemeluk Syiah dari berbagai negara, seperti Suriah, Irak, Iran, dan Libanon. Hizbulah Suriah ini hanya menerima para penganut Syiah. Selain Syiah sama sekali akan diterima, walaupun dia adalah keturunan Alawi Suriah.
Walaupun belum dideklarasikan, keberadaan Hizbulah Suriah sudah banyak diberitakan di media. Karena banyak korban membawa identitas organisasi Syiah baru ini. Untuk apa sebenarnya organisasi militer ini dibentuk?
Brigadir Ahmad Rahhal, seperti dilansir Aljazeera (27/2/2015) kemarin, mengatakan, “Hizbulah Suriah ini akan berusaha menguasai dan menduduki wilayah garis perbatasan Suriah-Israel. Tujuannya adalah untuk menahan pasukan-pasukan perlawanan menyerang wilayah Israel. Sama seperti yang dilakukan kembaran mereka, Hizbulah di Libanon Selatan.”
Menurut Rahhal, inilah (melindungi Israel) rahasia di balik gencarnya serangan militer rezim Asad beberapa hari ini di di Daraa, Quneitra, dan Aleppo. Serangan dikomando langsung oleh militer Iran, yaitu Jenderal Qasem Soleimani. Ini menunjukkan betapa kuat kerja sama antara Iran dan Israel, tidak seperti yang dikemukakan ke publik bahwa Iran bermusuhan dengan Israel, bahwa Iran bisa melumpuhkan Israel dalam ukuran menit. (msa/dakwatuna)
Menurut Aljazeera, Jumat (27/2/2015), mereka banyak jatuh di Daraa, Quneitra, dan Aleppo. Bahkan dalam beberapa situs informasi dan media sosial, dipublikasikan rekaman video yang menayangkan pengakuan beberapa personil dari mereka yang menjadi tawanan militer Suriah Merdeka (FSA). Mereka mengakui berasal dari Syiah Hizbulah Suriah, dan direkrut dalam rentang waktu dua bulan.
Saat ini Hizbullah Suriah adalah sebuah fakta, demikian seperti dipahami Jenderal Hussein Hamadi, salah seorang panglima garda revolusi Iran. Dalam beberapa kesempatan, beliau menyatakan tentang akan dibentuknya Hizbulah di Suriah, hampir sama dengan Hizbulah di Libanon.
Sementara itu, menurut pengamat militer, Brigadir Ahmad Rahhal, Hizbulah Suriah beranggotakan para pemeluk Syiah dari berbagai negara, seperti Suriah, Irak, Iran, dan Libanon. Hizbulah Suriah ini hanya menerima para penganut Syiah. Selain Syiah sama sekali akan diterima, walaupun dia adalah keturunan Alawi Suriah.
Walaupun belum dideklarasikan, keberadaan Hizbulah Suriah sudah banyak diberitakan di media. Karena banyak korban membawa identitas organisasi Syiah baru ini. Untuk apa sebenarnya organisasi militer ini dibentuk?
Brigadir Ahmad Rahhal, seperti dilansir Aljazeera (27/2/2015) kemarin, mengatakan, “Hizbulah Suriah ini akan berusaha menguasai dan menduduki wilayah garis perbatasan Suriah-Israel. Tujuannya adalah untuk menahan pasukan-pasukan perlawanan menyerang wilayah Israel. Sama seperti yang dilakukan kembaran mereka, Hizbulah di Libanon Selatan.”
Menurut Rahhal, inilah (melindungi Israel) rahasia di balik gencarnya serangan militer rezim Asad beberapa hari ini di di Daraa, Quneitra, dan Aleppo. Serangan dikomando langsung oleh militer Iran, yaitu Jenderal Qasem Soleimani. Ini menunjukkan betapa kuat kerja sama antara Iran dan Israel, tidak seperti yang dikemukakan ke publik bahwa Iran bermusuhan dengan Israel, bahwa Iran bisa melumpuhkan Israel dalam ukuran menit. (msa/dakwatuna)
Advertisement
